Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

E-LEARNING


E-Learning Dalam Pembelajaran Jarak Jauh

A.    PERSEPSI DASAR DAN PENGERTIAN E-LEARNING
1. Persepsi Dasar E-learning
Perkembangan sistem komputer melalui jaringan internet semakin meningkat. Internet merupakan jaringan publik. Keberadaannya sangat diperlukan baik sebagai media informasi maupun komunikasi yang dilakukan secara bebas. Salah satu pemanfaatan internet adalah pada sistem pembelajaran jarak jauh melalui belajar secara elektronik atau yang lebih dikenal dengan istilah e-learning. Saat ini program-program e-learning banyak diselenggarakan oleh lembaga pendidikan. Perkembangan e-learning sebagai sistem pembelajaran jarak jauh dewasa ini banyak terjadi di kalangan lembaga pendidikan khususnya adalah di tempat matrikulasi saya ini SEAMOLEC. Oleh karena itu, prospek perkembangan e-learning melalui internet dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran terbuka dan pembelajaran jarak jauh atau open and distance learning (ODL) sangat pesat.
Secara umum terdapat dua persepsi dasar tentang e-learning yaitu:
1.   Electronic based e-learning adalah pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, terutama perangkat yang berupa elektronik. Artinya, tidak hanya internet, melainkan semua perangkat elektronik seperti flm, video, kaset, OHP, Slide, LCD Projector, tape dan lain-lain sejauh menggunakan perangkat elektronik.
2.   Internet based, adalah pembelajaran yang menggunakan fasilitas internet yang bersifat online sebagai instrumen utamanya. Artinya, memiliki persepsi bahwa e-learning haruslah menggunakan internet yang bersifat online yaitu fasilitas
komputer yang terhubung dengan internet. Artinya pembelajar dalam mengakses materi pembelajaran tidak terbatas jarak, ruang dan waktu, bisa dimana saja dan kapan saja (any where and any time).
2. Pengertian E-learning
Sebenarnya luas sekali definisi/istilah mengenai e-learning. Tapi menurut asal katanya E-Learning terdiri dari huruf “e” yang merupakan singkatan dari elektronic dan kata learning yang artinya pembelajaran. Jadi e-learning bisa diartikan sebagai pembelajaran dengan memanfaatkan bantuan perangkat elektronik, khususnya perangkat komputer. Fokus paling penting dalam e-learning adalah proses belajarnya (learning) itu sendiri, dan bukan pada “e” (electronic), karena electronik hanyalah sebagai alat bantu saja. Pelaksanaan e-learning menggunakan bantuan audio, video, dan perangkat komputer atau kombinasi dari ketiganya.
E-learning sering pula disebut pembelajaran online atau online course. Pembelajaran online dalam pelaksanaannya memanfaatkan dukungan jasa teknologi, khususnya teknologi informasi dan komunikasi, seperti komputer, telepon, audio, video, transmisi satelit, dan sebagainya. Pembelajaran online ini memungkinkan untuk menyelenggarakan pendidikan jarak jauh yang bisa menjangkau lebih banyak orang dan berbagai tempat sampai daerah terpencil atau pedalaman sekalipun yang membutuhkan pendidikan.
Dalam proses pembelajaran pengajar dan siswa tidak perlu berada pada tempat dan waktu yang sama untuk melangsungkan proses pembelajaran, namun cukup dengan menggunakan internet sebagai medianya. Pengajar cukup meng-upload data materi pembelajaran pada situs e-learning. Pembelajar dapat mempelajari materi pembelajaran dari pengajar yang bersangkutan dengan membuka situs e-learning tersebut. E-learning sangat berkembang karena relatif tidak memerlukan biaya tinggi namun memiliki jangkauan yang luas, sebab e-learning dapat menjangkau hingga ke seluruh dunia tanpa dibatasi oleh kondisi geografis, sehingga lebih mudah untuk menyampaikan informasi pembelajaran. E-learning adalah program aplikasi berbasis internet yang memuat semua informasi tentang informasi seputar pendidikan yang jelas, dinamis, dan akurat serta up to date serta memberikan kemudahan bagi para pembelajar untuk melakukan pembelajaran secara online. Dengan adanya e-learning berbasis web dapat membantu strategi pembelajaran dalam menyebarkan informasi mengenai pendidikan secara luas.
B.     KARAKTERISTIK DAN MANFAAT E-LEARNING
1.      Karakteristik E-Learning
  1. Memanfaatkan jasa teknologi elektronik sehingga dapat memperoleh informasi dan melakukan komunikasi dengan mudah dan cepat, baik antara pengajar dengan siswa, atau orang tua dengan siswa. Misal : edmodoMemanfaatkan media komputer, seperti jaringan komputer (computer networks) atau digital media).
  2. Menggunakan materi pembelajaran untuk dipelajari secara mandiri (self learning materials). Materi pembelajaran dapat disimpan di komputer, sehingga dapat di akses oleh pengajar dan siswa, atau siapa pun tidak terbatas waktu dan tempat kapan saja dan dimana saja sesuai dengan keperluannya.
  3. Memanfaatkan komputer untuk proses pembelajaran dan juga untuk mengetahui hasil kemajuan belajar, atau administrasi pendidikan, serta untuk memperoleh informasi yang banyak dari berbagai sumber informasi.
2.      Manfaat E-Learning
Manfaat e-learning dengan penggunaan internet, khususnya dalam pembelajaran jarak jauh, antara lain:
  1. Pengajar dan pembelajar/siswa dapat berkomunikasi secara mudah dan cepat melalui fasilitas internet tanpa di batasi oleh jarak, tempat, dan waktu. Secara reguler atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu bisa dilakukan.
  2. Pengajar dan pembelajar/siswa dapat menggunakan materi pembelajaran yang ruang lingkupnya sudah sistematis terjadwal melalui internet, sehingga bagi pengajar bisa menilai seberapa jauh materi pembelajaran tersebut disajikan, dan bagi pembelajar/siswa dapat menilai seberapa jauh materi pembelajaran tersebut dapat dipelajari dan dikuasainya.
  3. Materi pembelajaran dapat disimpan pada komputer pembelajar/siswa dengan adanya situs download, sehingga pembelajar dapat mengulang atau mempelajari kembali materi pembelajaran yang telah dipelajarinya setiap saat dan dimana saja sesuai dengan keperluannya. Pembelajar dapat menilai materi pembelajaran mana yang telah dikuasainya dan terus dilanjutkan, atau materi pembelajaran mana yang belum dikuasainya sehingga perlu dipelajari ulang (direview) sampai dikuasainya atau dikonsultasikan kepada pengajar atau tutor secara online/posting komentar.
  4. Internet dapat dijadikan media untuk melakukan diskusi antara pengajar dengan pembelajar, baik untuk seorang pembelajar/siswa, atau dalam jumlah pembelajar terbatas, bahkan massal. Dengan diskusi ini akan bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas, serta kemampuan dalam berdiskusi, mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, atau mengajukan dan mempertahankan pendapat sendiri.
  5. Relatif lebih efsien dari segi tempat, waktu, dan biaya. Pembelajaran dapat diakses di mana saja, termasuk bagi pembelajar yang tinggal di daerah terpencil atau pedalaman yang jauh dari lembaga pendidikan, perguruan tinggi atau atau sekolah. Berkaitan dengan ruang atau tempat/fasilitas e-learning tidak membutuhkan ruangan atau tempat yang luas sebagaimana ruang kelas konvensional, namun bisa di mana saja. Teknologi ini telah memperpendek jarak antara pengajar dan pembelajar.
  6. Dari segi biaya, penyediaan layanan internet lebih kecil biayanya dibanding harus membangun ruangan atau kelas pada lembaga pendidikan sekaligus memeliharanya, serta menggaji para pegawainya.
  7. Kerja sama dalam komunitas online yang memudahkan dalam transfer informasi dan melakukan suatu komunikasi, sehingga tidak akan kekurangan sumber atau materi pembelajaran.
  8. Membuat pusat perhatian dalam pembelajaran. Pembelajaran dengan dukungan teknologi internet membuat pusat perhatian dalam pembelajaran pada pembelajar, sebagai ciri pokok dari e-learning. Dalam pembelajaran pembelajar tidak bergantung sepenuhnya kepada pengajar, namun belajar mandiri untuk menggali (mengeksplorasi) ilmu pengetahuan melalui internet atau media teknologi informasi dan komunikasi lainnya.
Kemandirian pembelajar akan meningkat, karena setiap pembelajar/siswa dituntut untuk mempelajari dan mengembangkan materi pembelajaran secara mandiri. Pembelajar belajar sesuai dengan kemampuannya sendiri, sehingga akan meningkatkan rasa percaya dirinya.
C.    KELEBIHAN E-LEARNING
  1. Meningkatkan interaksi pembelajaran (enchance interactivity)
  2. Mempermudah interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place fexibility)
  3. Memiliki jangkauan yang lebih luas (potential to reach a global audience).
  4. Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content as well as archivable capabilities).
D.    KELEMAHAN/KEKURANGAN E-LEARNING
Selain banyak manfaatnya, e-Learning dengan menggunakan internet untuk pembelajaran jarak jauh memiliki beberapa kekurangan atau kelemahan, antara lain:
  1. Salah satu ciri khas dari pembelajaran jarak jauh adalah terpisahnya secara fsik antara pengajar dengan pembelajar, sehingga menjadikan interaksi antara pengajar dengan pembelajar atau pembelajar dengan pembelajar lainnya menjadi tidak ada atau kurang sekali. Kurangnya interaksi ini menjadikan kurang dekat atau akrabnya pengajar dengan pembelajar yang dapat menghambat atau mengganggu keberhasilan proses pembelajaran. Pendidikan bukan hanya menekankan pada perubahan ilmu pengetahuan, namun juga sikap, sehingga dengan kurangnya interaksi ini bisa menghambat pembentukan sikap, nilai (values), moral, atau sosial dalam proses pembelajaran, sehingga tidak dapat diaplikasikan dalam kehidupannya sehari-hari.
  2. Teknologi merupakan bagian penting dari pendidikan, namun jika lebih terfokus pada aspek teknologinya dan bukan pada aspek pendidikannya, maka ada kecenderungan lebih memperhatikan aspek teknis atau aspek bisnis/komersial, dan mengabaikan aspek pendidikan untuk mengubah kemampuan akademik, perilaku, sikap, sosial, atau keterampilan dari pembelajar.
  3. Proses pembelajaran dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan dari pada pendidikan yang lebih menekankan pada aspek pengetahuan atau psikomotor dan kurang memperhatikan aspek afektip.
  4. Pengajar dituntut mengetahui dan menguasai strategi, metode, atau teknik pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang mungkin selama pembelajar konvensional kurang dikuasainya. Jika pengajar tidak menguasainya, maka proses transfer ilmu pengetahuan atau informasi dari pengajar kepada pembelajar akan terhambat dan akan mengagalkan proses pembelajaran tersebut.
  5. Proses pembelajaran melalui e-learning menggunakan layanan internet yang menuntut pembelajar untuk belajar secara mandiri untuk memperoleh ilmu pengetahuan atau informasi dengan mengakses sendiri ke internet dan tidak menggantungkan diri pada informasi dari pengajar. Jika pembelajar tidak mampu belajar mandiri dan motivasi belajarnya rendah, maka proses belajarnya akan mengalami kegagalan atau tidak tercapai tujuan pembelajaran atau pendidikan, yaitu terjadinya perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan pembelajar.
  6. Kelemahan dari aspek teknis, yaitu tidak semua pembelajar dapat memanfaatkan fasilitas internet karena tidak tersedia atau langkanya komputer dengan internetnya. Apalagi belum semua tempat atau lembaga pendidikan tersedia fasilitas jaringan internetnya. Kalaupun ada komputer dengan internet, terkadang terkendala dengan tidak tersedia atau terbatasnya fasilitas listrik dan infrastruktur yang lain.. Jika pembelajar/siswa berusaha sendiri untuk menyediakan fasilitas komputer dengan internetnya terkendala masalah biaya yang relatif berbiaya tinggi untuk mendapatkan perangkat komputer. Begitu pula jika harus datang ke warung internet (warnet) perlu mengeluarkan biaya.
  7. Masalah keterbatasan ketersediaan software (perangkat lunak) yang biayanya masih relatif mahal, untuk itu diperlukan upaya memperoleh perangkat lunak tersebut dengan biaya yang tidak mahal, misalnya mengadakan kerja sama dengan para provider komputer atau pihak-pihak yang terkait dan tertarik dengan pendidikan.
  8. Jika fasilitas komputer dengan internetnya sudah tersedia lengkap dan tidak ada kendala, masalahnya akan timbul karena kurangnya pengetahuan dan kemampuan atau keterampilan (skill dan knowledge) mengoperasionalkan komputer dan memanfaat internet secara optimal. Untuk itulah diperlukan sumber daya manusia, seperti pengajar yang terampil memanfaatklan komputer dan internet secara optimal dalam teknik pembelajaran yang menggunakan komputer untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan informasi yang bermanfaat sebanyak-banyaknya.
E.     STRATEGI BELAJAR MANDIRI
Tidak adanya proses pembelajaran secara tata muka pada saat pembelajaran jarak jauh, maka membutuhkan strategi belajar mandiri dalam mempelajari materi pembelajaran, diantaranya mendisiplinkan diri pembelajar untuk mengikuti pembelajaran yaitu dengan membaca dan mempelajari modul atau mengakses internet. Pembelajar harus mengatur dirinya sendiri disiplin menentukan waktu yang tepat untuk belajar karena dalam proses pembelajaran jarak jauh, tidak ada pengajar yang membantu untuk mengingatkan atau menyuruh belajar selain diri pembelajar sendiri. Hanya diri pembelajar sendiri yang dapat memicu dan memacu proses belajarnya.
F.     PENERAPAN ATAU APLIKASI E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN JARAK JAUH ONLINE
Penerapan e-learning diantaranya untuk pembelajaran online, terutama di perguruan tinggi. Bahkan dalam satu perguruan tinggi, ada beberapa situs e-learning di masing-masing fakultas. Apalagi membuat situs pembelajaran online pada masa sekarang ini sangatlah mudah dengan memanfaatkan modul Content Management Service (CMS) yang sangat mudah untuk diinstalasi dan dikelola seperti moodle. E-learning memberikan kemudahan untuk para pembelajar dalam memperoleh sumber referensi informasi yang bermutu langsung dari sumbernya seperti pengajar, para ahli/pakar, atau nara sumber lainnya. Selain itu, memberikan kesempatan juga kepada para pembelajar untuk lebih peka dan kritis karena isi materi pembelajaran yang disajikan oleh pengajar bisa dikomentari atau dikritisi langsung.
Bahkan pembelajar pun bisa memberikan apresiasi atau persepsinya dengan membuat tulisan khusus berkaitan dengan materi pembelajaran tersebut. Dengan demikian, e-learning mampu mengembangkan cara belajar mandiri sehingga dapat membentuk sikap kemandirian dan daya kritis dari pembelajar. Para pembelajar dituntut untuk mencari referensi lain, selain materi pembelajaran yang dipelajarinya, secara mandiri dengan mengakses internet, sehingga memperoleh banyak informasi dan ilmu pengetahuan penting dan bermanfaat dalam waktu yang singkat, kapan saja dan di mana saja. Namun perlu pula diperhatikan dalam memperoleh informasi itu hendaknya tidak melakukan plagiat atau penjiplakan tidak bertanggung jawab karena hal ini akan mengurangi daya kreatiftas pembelajar.
1. Penerapan atau Aplikasi E-Learning Berbasis MOODLE
Salah satu aplikasi e-learning yang berbasis open source adalah Moodle. Moodle adalah paket software yang diproduksi untuk kegiatan belajar berbasis internet dan website. Moodle pertama kali dikembangkan oleh Martin Dogiamas yang mempertahankan moodle sebagai paket software e-learning yang free (gratis) dan open source (terbuka source programnya).
Moodle terus mengembangkan rancangan sistem dan desain user interface setiap minggunya (up to date). Oleh karena itu Moodle tersedia dan dapat digunakan secara bebas sebagai produk open source. Sistem e-learning berbasis open source (moodle) yang digunakan diharapkan dapat meningkatkan efsiensi dan efektivitas kinerja pengajar dan pemahaman pembelajar terhadap materi pembelajaran. Istilah moodle singkatan dari Modular Object Oriented Dynamic Learning Enviroment yang berarti tempat belajar dinamis dengan menggunakan model berorientasi objek atau merupakan paket lingkungan pendidikan berbasis web yang dinamis dan dikembangkan dengan konsep berorientasi objek.
Kelebihan moodle, antara lain:
  1. Penggunaannya tepat untuk kelas online.
  2. Hasil belajarnya relatif sama baiknya dengan belajar secara langsung tatap muka dengan pengajar.
  3. Pengajar mempunyai hak istimewa, yaitu dapat mengubah (memodifkasi) materi pembelajaran. Pengajar dapat mengatur pelajaran, termasuk melarang pengajar yang lain memberikan pelajaran. Selain itu, dapat memilih bentuk atau metode pembelajaran seperti berdasarkan mingguan, berdasarkan topik atau bentuk diskusi.
  4. Teknologi yang digunakan bersifat sederhana, sehingga mudah, relatif murah, dan efsien
  5. Programnya mudah diinstall.
  6. Programnya cukup satu database yang diperlukannya.
  7. Pelajaran dilengkapi dengan tampilan penjelasan. Selain itu, pelajaran dapat dipilah menjadi beberapa kategori dan dapat mendukung banyak pelajaran.
  8. Keamanan yang terjamin dengan baik.
  9. Disediakan paket untuk berbagai bahasa, sehingga memudahkan setiap pengguna untuk memilih bahasa yang digunakan, bisa Bahasa Indonesia, Inggris, Cina, Perancis, dan sebagainya.
2. Penerapan atau Aplikasi E-Learning Berbasis Edmodo
Sebelumnya kita semua pasti tahu akan yang namanya Facebook. Facebook adalah situs jejaring sosial yang dibuat oleh Marck Zuckerberg yang sudah tidak asing di telinga masyarakat Indonesia. Bahkan Presiden, artis, anak kecil, muda, orang tua pun menggunakan facebook. Kini hadir situs jejaring sosial bagi guru dan murid yang dapat membantu guru dan murid dalam pendidikan bernama Edmodo.
Bicara sejarah mengenai Edmodo, Edmodo didirikan oleh Nicolas Borg dan Jeff O’Hara, dua orang yang bekerja di sekolah terpisah di daerah Chicago. Edmodo sendiri adalah media social network microblogging yang aman bagi siswa dan guru. Pada situs ini orangtua pun dapat bergabung serta berkomunikasi dengan guru dan orangtua siswa lain, selain tentu saja dengan putra atau putri mereka sendiri. Sekarang Edmodo sudah berkembang pesat dan sudah memiliki kurang lebih 7 juta akun yang terdiri dari guru dan murid.
Edmodo adalah situs microblogging yang dapat digunakan di dalam kelas maupun rumah. Edmodo juga dapat membantu guru yang tidak bisa mengajar di kelas dengan memberikan materi pembelajaran secara online. Dalam Edmodo, Guru bisa memberikan tugas yang bisa ditentukan waktu pengumpulannya serta meng-upload materi belajar. Murid juga bisa berbagi pemikiran atau ide lewat posting-nya di Edmodo atau jika disamakan dengan facebook, bisa dikatakan Update Status. Lebih tepatnya lagi, edmodo adalah “Facebook Guru dan Murid” karena fitur yang ditawarkan hampir sama dengan facebook.
Fitur  yang ditawarkan adalah :
  1. Bisa meng-edit Profile Picture dan Nama.
  2. Tampilan yang sama seperti facebook.
  3. Assignment yang dapat diposting guru sebagai PR (pekerjaan rumah) / tugas.
  4. Pengaturan jadwal event-event penting.
  5. Satu anak bisa menjadi murid banyak guru.
  6. Edmodo bisa diakses melalui handphone.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

FUNGSI HLOOKUP DAN VLOOKUP


Fungsi HLOOKUP
Hlookupdigunakan untuk pembacaan table data yang di susun secara horizontal (mengambil data secara horizontal dari data induk).Horizontal disini maksudnya adalah kita mengambil data berdasarkan nilai baris dalam Microsoft Excel.
Rumus fungsi Hlookup :
=HLOOKUP(lookup_value;table-array;row_index_num; range_lookup)
                            Atau diterjemahkan sebagai berikut :
=HLOOKUP(data yang dicari;tabel;baris_yang_diingikan;range)
Keterangan:
-Lookup_value…nilai sebagai dasar pembacaan table
-Table_array…range table data yang dibaca
-Row_index_num…nomor urut yang menyatakan posisi baris dalam suatu table (dimulai dari1)
-Range_lookup…berisi true (apabila table data diurutkan secara menaik) dan false (apabila table data tidak diurutkan
Sebagai contoh untuk penggunaan HLOOKUP ini, perhatikan tabel berikut.

Pada sel C8 dalam tabel Cek Stok, digunakan formula HLOOKUP agar jika Anda ketikan nama Produk pada sel B8 maka otomatis ditampilkan jumlah Stok yang tersedia dengan mengacu pada tabel referensi Stok Gudang. Dengan demikian maka formula yang digunakan adalah sebagai berikut.
C8=HLOOKUP(B8;C3:E4;2;FALSE)
Penjelasan dari formula tersebut adalah:
  • B8 adalah nilai_kunci yang digunakan karena jumlah Stok akan ditampilkan jika nama Produk dalam sel B8 tersebut diisi.
  • C3:E4 adalah range_tabel_referensi yang digunakan sebagai acuan pengisian jumlah Stok pada tabel Cek Stok.
  • no_index_baris adalah 2 karena yang akan dituliskan pada tabel Cek Stok diambil dari baris kedua pada range_tabel_referensi.
  • Tipe data yang digunakan adalah FALSE karena datanya bersifat pasti.
Fungsi VLOOKUP
Vlookup digunakan untuk pembacaan table data yang di susun secara vertikal.
Rumus fungsi Vlookup :
=VLOOKUP(lookup_value;table_array; col_index_num;range_lookup)
Dimana:
  • lookup_value: nilai atau sel referensi yang dijadikan kunci dalam pencarian data.
  • table_array: tabel atau range yang menyimpan data yang ingin dicari. Range untuk contoh tabel di atas adalah: A2:C4 (tabel pertama - VLOOKUP) dan B1:D3 (tabel dua - HLOOKUP).
  • col_index_num: nomor kolom yang ingin diambil nilainya untuk fungsi VLOOKUP. Untuk tabel pertama (VLOOKUP): nomor kolom adalah 2, bila ingin mengambil nilai pada kolom Name. Nomor kolom adalah 3, bila ingin mengambil nilai pada kolom Price.
  • range_lookup: Nilai logika TRUE atau FALSE, dimana Anda ingin fungsi VLOOKUP atau HLOOKUP mengembalikan nilai dengan metode kira-kira (TRUE) atau mengembalikan nilai secara tepat (FALSE).

Contoh Vlookup :

Penjelasan tabel:
  • Tabel 1 (A1:C4), merupakan tabel yang akan kita ambil datanya.
  • Tabel 2 (A9:D12) memiliki tiga kolom (Customer, Unit, dan Code) yang sudah berisi data. Sedangkan kolom Total akan diisi dengan menggunakan data dari Tabel 1.
  • Kunci (lookup_value) yang digunakan adalah nilai pada kolom Code, yaitu 1002, 1003.

Cara membaca:
  1. =VLOOKUP(1002,$A$2:$C$4,3,FALSE) akan menghasilkan 68,
    yaitu: =VLOOKUP(temukan 1002 yang di C10,pada range A2:C4 di tabel 1, kemudian kembalikan nilai pada kolom 3 baris yang sama, dan kembalikan nilai hanya apabila menemukan 1002 pada tabel 1)
  2. =VLOOKUP(1003,$A$2:$C$4,2,FALSE) akan menghasilkan GHI,
    yaitu: =VLOOKUP(temukan 1003 yang di C11, pada range A2:C4 di tabel 1, kemudian kembalikan nilai pada kolom 2 baris yang sama, dan kembalikan nilai hanya apabila menemukan 1003 pada tabel 1)

Contoh VLOOKUP:
Tiga formula berikut digunakan untuk mengisi sel D10, D11, dan D12 pada kolom Total.
  1. =B10*VLOOKUP(C10,$A$2:$C$4,3,FALSE) akan menghasilkan 340.
    Nilai 340 diperoleh dari 5 x 68. Dimana: B10 = 5, dan fungsi =VLOOKUP(C10,$A$2:$C$4,3,FALSE) yang mengembalikan nilai 68.
  2. =B11*VLOOKUP(C11,$A$2:$C$4,3,FALSE) akan menghasilkan 320.
    Nilai 320 diperoleh dari 10 x 32. Dimana: B11 = 10, dan fungsi =VLOOKUP(C11,$A$2:$C$4,3,FALSE) yang mengembalikan nilai 32.
  3. =B12*VLOOKUP(C12,$A$2:$C$4,3,FALSE) akan menghasilkan 544.
    Nilai 544 diperoleh dari 8 x 68. Dimana: B12 = 8, dan fungsi =VLOOKUP(C12,$A$2:$C$4,3,FALSE) yang mengembalikan nilai 68.

Berikut penjelasan detilnya.

Tentang Lookup_value
  1. Lookup_value adalah sel referensi (misalnya sel A1) atau nilai yang dijadikan kunci dalam pencarian data. Nilai bisa berupa teks atau angka.
  2. Lookup_value harus berada pada baris atau kolom pertama tabel penyimpan data.
  3. Tidak berlaku case sensitive untuk lookup_value. Teks Jan, JaN, atau JAN dianggap sama oleh Excel.
  4. Lookup_value berupa teks harus diberi tanda petik dua ("").
    Contoh: =HLOOKUP("feb";$A$6:$J$7;2;FALSE).
  5. Contoh berikut menggunakan lookup_value sel referensi A10. Keuntungan menggunakan sel referensi adalah apabila isi sel berubah, kita tidak perlu mengubah sintaksnya.
    Contoh: Rate untuk Jan adalah 2,5. Bila kita ingin mendapatkan Rate untuk Feb, isi sel A10 cukup diganti ke Feb dan Rate pada sel B10 akan otomatis berubah menjadi 3 tanpa harus mengedit sintaks.

Tentang Table_array
Table_array adalah tabel atau range yang menyimpan data yang ingin dicari.
Table_array bisa ditulis seperti berikut:
  1. =VLOOKUP(B12;A3:B6;2;FALSE)
    Table_array: A3:B6. Jika formula di-copy paste ke baris berikutnya, hasilnya bisa error. Untuk itu sebaiknya gunakan cara  b dan c.

  1. =VLOOKUP(B12;$A$3:$B$6;2;FALSE)
    Table_array $A$3:$B$6 menggunakan absolute reference (simbol $).

  1. =VLOOKUP(B12;Tabel_Komisi;2;FALSE)
    Table_array menggunakan nama (Tabel_Komisi).
    Cara memberi nama: pilih range (kumpulan sel) dan klik kanan. Pilih Name a Range dan ketik nama tabel di kotak Name. Klik OK.

Tentang Range_lookup
  1. Range_lookup adalah nilai logika TRUE atau FALSE, dimana kita ingin fungsi VLOOKUP atau HLOOKUP mengembalikan nilai dengan metode kira-kira (TRUE) atau mengembalikan nilai secara tepat (FALSE).
  2. Range_lookup tidak wajib ditulis. Bila dikosongkan, maka range_lookup menggunakan metode kira-kira (TRUE).
  3. Logika TRUE juga bisa ditulis dengan angka 1 dan FALSE ditulis dengan angka 0 (nol).
  4. Untuk penggunaan logika TRUE, kolom atau baris pertama tabel yang menyimpan data yang dicari (lookup_value) harus diurutkan secara ascending (dari nilai terendah ke nilai tertinggi).

Contoh penggunaan range_lookup logika TRUE

Penjelasan Tabel
  • Kolom Komisi pada Tabel Perhitungan Komisi akan diisi berdasarkan data di Tabel Komisi.Dimana untuk Jumlah Penjualan 1.000.000 - 4.999.999 mendapatkan komisi 3%, 5.000.000 - 9.999.999 mendapatkan komisi 5%, dan seterusnya.
  • Sintaks untuk mengisi sel C13: =VLOOKUP(B13;$A$3:$B$7;2;TRUE)
    • Lookup_value: nilai sel B13, yaitu 3.000.000.
    • Table_array: range $A$3:$B$7 pada Tabel Komisi.
    • Col_index_num: mengambil nilai dari kolom 2 (kolom Komisi - Tabel Komisi).
    • Range_lookup: menggunakan metode kira-kira (TRUE). Dimana bila tidak menemukan lookup_value dengan nilai yang sama (3.000.000), maka cari nilai terdekat yang lebih kecil dari lookup_value. Nilai yang lebih kecil adalah 1.000.000, dengan begitu nilai yang dikembalikan adalah 3%.
  • Selanjutnya formula disalin ke sel berikutnya (C14:C17). Hasilnya adalah seperti tabel berikut ini.
  • Metode kira-kira (TRUE) mengharuskan data pada kolom atau baris pertama yang berisi lookup_value pada table_array diurutkan dari nilai terkecil ke nilai terbesar. Bila tidak, akan mendapatkan nilai error seperti contoh berikut.

Contoh penggunaan range_lookup logika FALSE
 


Penjelasan Tabel
  • Kolom Harga pada Tabel Penjualan akan diisi berdasarkan data dari Tabel Size.
  • Sintaks untuk mengisi sel C12: =VLOOKUP(B12;$A$3:$B$6;2;FALSE)
    • Lookup_value: nilai sel B12, yaitu M.
    • Table_array: range $A$3:$B$6 pada Tabel Size.
    • Col_index_num: mengambil nilai dari kolom 2 (kolom Harga - Tabel Size).
    • Range_lookup: menggunakan metode pengembalian nilai secara tepat (FALSE). Dimana bila tidak menemukan lookup_value dengan nilai yang sama (M), maka kembalikan nilai error.
  • Selanjutnya formula disalin ke sel berikutnya (C13:C16). Hasilnya adalah seperti tabel berikut ini.
  • Tabel berikut merupakan contoh pengembalian nilai error (#N/A), karena XXL tidak terdapat pada Tabel Size. Untuk mencegah terjadi salah ketik, gunakan validasi data seperti pada tutorial ini: Cara Validasi Data yang Diinput pada Lembar Kerja Excel.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS